HAJI
DAN UMRAH
A. Pengertian
Haji dan Umrah
Haji (asal
ma’nanya) ialah Qashad “menyengaja sesuatu”.Haji di sini (menurut
syara’) adalah Qasshada al-ka’bata linnusuki al a’ti yaitu mengqashadkan
ka’bah memperbuat ibadah yang lagi akan datang keterangannya. Dengan perkataan lain haji ialah “sengaja
mengunjungi ka’bah (Rumah suci) untuk melakukan beberapa amal ibadah,dengan
syarat-syarat yang tertentu”.
Haji adalah kewajiban sekali dalam seumur hidup, Sabda Rasul :
اَلْحَجُ
مَرَّةً,فَمَنْ ذَادَ فَهُوَ تَطَوُّعُ.
Artinya “Haji itu sekali dan barang siapa melakukannya lebih
dari maka itu sunnah” (Diriwayatkan Abu Daud, Ahmad, dan Al-Hakim yang
meng-shahihkannya).
Adapun Umrah, maka sunnah yang di
wajibkan, karena Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 196:
(#q‘JÏ?r&ur
¢kptø:$#
not÷Kãèø9$#ur
¬!
4
“Dan
sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah.”
(QS. Al-Baqarah:196)
B.
Permulaan
Wajib Haji
Pendapat Ulama’ dalam hal menentukan
permulaan wajib haji ini tidak sama: sebagian mereka mengatakan haji di
wajibkan sebelum hijriah,dan sebagian lagi mengatakan di fardukan pada tahun
petama hijriah,dan yang lain lagi mengatakan pada tahun ke dua hijriah. Demikianlah
terjadi perbedaan pendapat mengenai tahun di wajibkan haji sampai ada yang
mengatakan pada tahun ke sepuluh hijrah. Namun pendapat yang benar ialah wajib
haji itu pada tahun ke enam hijrah,tetapi Rosul baru melaksanakannya pada tahun
ke sepuluh. Dalil yang menetapkan bahwa haji termasuk rukun islam sebelum adanya
ijma’ adalah dari beberapa ayat Al-qur’an dan beberapa buah Hadist yang
di antaranya firman Allah SWT :
ÏmŠÏù
7M»tƒ#uä
×M»uZÉit/
ãP$s)¨B
zOŠÏdºtö/Î)
(
`tBur
¼ã&s#yzyŠ
tb%x.
$YYÏB#uä
3
¬!ur
’n?tã
Ĩ$¨Z9$#
kÏm
ÏMøt7ø9$#
Ç`tB
tí$sÜtGó™$#
Ïmø‹s9Î)
Wx‹Î6y™
4
`tBur
txÿx.
¨bÎ*sù
©!$#
;ÓÍ_xî
Ç`tã
tûüÏJn=»yèø9$#
ÇÒÐÈ
”Dan karena
Allah di wajibkan atas manusia melakukan haji ke Baitullah bagi yang mampu
melakukannya ke sana”. (QS:Ali imran 97).
Pada ayat yang lain Allah juga
berfirman
1. Syarat-syarat Wajib Haji
a.
Islam (tidak wajib dan tidak sah
bagi orang kafir)
b.
Berakal (tidak wajib bagi orang
bodoh dan tidak berakal)
c.
Baligh (sampai umur 15 tahun, atau
baligh dengan tanda-tanda lain). tidak wajib haji atas Kanak-kanak
d.
Kuasa (Tidak wajib haji atas orang
yang tidak mampu)
Ada
dua macam pengertian mampu yaitu :
1) Mampu
mengerjakan haji dengan sendirinya, dengan beberapa syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai
bekal yang cukup untuk pergi ke Mekkah dan kembalinya
b. Adanya
kendaraan yang pantas dengan keadaannya, baik kepunyaan sendiri ataupun dengan
jalan menyewa. Syarat ini bagi orang yang jauh tempatnya dari mekkah adalah dua
marhalah. Jika jarak tempuh ke Mekah bisa di lakukan dengan jalan kaki maka
wajib mengerjakan haji.
c. Aman
perjalanan
d. Syarat wajib
Haji bagi perempuan, hendaklah ia berjalan bersama-sama dengan mahramnya, bersama-sama
dengan suaminya, atau bersama-sama dengan perempuan yang dipecayainya
Sabda Rasul
:
Dari Ibnu
Abbas. Nabi besar Saw. Berkata, “Tidak boleh bagi perempuan berpergian
selain beserta mahramnya, dan tidak pula boleh bagi laki-laki mendatangi
perempuan itu selain apabila ia beserta mahramnya.” Bertanya seorang laki-laki,
”Rasulullah, sesungguhnya saya bermaksud akan pergi berperang, sedangkan
istriku bermaksud akan pergi haji.” Jawab Rasulullah Saw. “Pergilah
bersama-sama dengan istrimu (naik haji).” (Riwayat Bukhari).
2) Kuasa
mengerjakan haji yang bukan dikerjakan oleh yang bersangkutan, tetapi dengan
jalan menggantinya dengan orang lain.
C. Wajib Haji
1. Ihram, dari
Miqat tempat yang ditentukan dan masa tertentu
2. Berhenti di Muzdalifah sesudah tengah malam Hari raya Haji
sesudah Hadir di Padang Arafah.
3. Melontar Jumratul’ Aqabah pada hari Raya Haji.
4. Melontar tiga Jumrah, dilontarkan pada tanggal 11-12-13
bulan haji. Tiap-tiap Jumrah dilontar dengan tujuh batu kecil.
Syarat melontar
·
Melontar dengan tujuh batu,
dilontarkan satu per satu.
·
Menertibkan tigaaa jumroh, dimulai
dari jumrah yang pertama (dekat Masjid Khifa), kemudian yang di tengah dan
sesudah itu yang Akhir (jumrah Aqabah)
·
Alat untuk melontorkan adalah batu
(batu kerikil), tidak sah melontar dengan selain batu.
5. Bermalam di
Mina
6. Tawaf wada’
(Tawaf sewaktu akan meninggalkan Mekah)
7. Menjauhkan
diri dari segala larangan atau yang diharamkan (muharramat)
D. Rukun
haji
1. Ihram,
(berniat
mulai mengarjakan haji atau Umrah)
2. Hadir
di Padang Arafah pada waktu yang ditentukan
3. Tawaf (berkeliling ka’bah).
Syarat-syarat Tawaf :
a. Menuttup
aurat
b. Suci
dari hadas dan najis
c. Ka’bah
hendaklah di sebelah kiri orang yang bertawaf
d. Permulaan
tawaf hendaklah dari Hajar Aswad
e. Tawaf
dilakukan tujuh kali
4. Sa’i
(lari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah)
5. Mencukur
atau menggunting rambut
6. Tertib.
E. Sunat haji
1. Ifrad,
Miqad, Tamattu dan
Qiran
Sabda Rasul Saw :
“barang siapa mengerjakan Ihram untuk
haji dan umrah, cukuplah ia melakukan tawaf satu kali, sa’i satu kali, sehingga
ia mengerjakan penghapal keduanya.”(Riwayat Tirmizi)
2. Membaca
talbiyah dengan
suara keras bagi laki-laki dan bagi perempuan hendaklah diucapkan sekedar
terdengar oleh telinganya sendiri.
Lafadz Talbiyah :
لَبَيْكَ الّلّهُمَّ لَبَيْكَ لَبَيْكَ لاَشَرِ يْكَ لَكَ
لَبَيْكَ اِنَّ الْحَمْدَوَالنِّعْمَةَ لَكَ وَاْلمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ.
”Ya Allah
saya tetap tunduk meengikuti perintah-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu,
sesungguhnya segalaa puji dan nikmat bagi-Mu, dan Engkaulah yang menguasai segala sesuatu, tidak ada yang
menyekutui kekuasaan-Mu.”(Riwayat Bukhari Muslim)
3. Berdoa
setelah membaca Talbiyah
4. Membaca
zikir sewaktu tawaf
5. Solat
dua Raka’at setelah tawaf
6. Masuk
ke ka’bah (Rumah suci)
F. Beberapa
Larangan Ketika Ihram
Yang dilarang bagi laki-laki :
1.
Memakai Pakaian yang berjahit
2.
Dilarang menutup kepala
Yang dilarang bagi perempuan
1.
Dilarang menutup muka dan telapak
tangan, kecuali apabila keadaan mendesak, maka ia boleh menutup muka dan
telapak tangannya, tetapi diwajibkan membayar fidiyah.
Yang dilarang bagi keduanya
(laki-laki dan perempuan)
1.
Dilarang memakai wewangian
2.
Dilarang menghilangkan rambut atau
bulu badan yang lain
3.
Dilarang memotong kuku
4.
Dilarang mengadakan nikah
5.
Dilarang Bersetubuh
6.
Dilarang berburu
0 Response to "HAJI DAN UMRAH"
Posting Komentar